Sutradara muda Hanung Bramantyo kembali menggarap film bertemakan sosial yang berjudul ‘Dapunta’. Tak tanggung-tanggung ia menghabiskan dana sekitar Rp 9,2 milliar.
Judul ‘Dapunta’ itu diambil dari nama salah seorang panglima perang di masa kerajaan Sriwijaya yang sangat berani. Untuk itulah seting film ini mengambil beberapa daerah di Palembang Sumatera Selatan. Sebanyak kurang lebih 500 orang pun dilibatkan untuk bermain dalam film tersebut.
Tak hanya bintang film besar asal Ibukota yang dilibatkan, tetapi juga masyarakat asli daerah seperti Ilham (22) dan Siti Helda Meilita (21) turut bergabung dalam produksi film ini. Bintang besar lainnya adalah Agus Kuncoro, Zaskia Adya Mecca, Medina dan masih banyak lagi.
“Kalau untuk dana film segitu sih relatif, karena semua tergantung penyajiannya. Saya akan berusaha memberikan yang terbaik dan bisa mewakili kebudayaan dan kebanggan dari masyarakat Sumatera Selatan. Salah satunya adalah dengan menampilkan festival perahu bidar yang sudah menjadi ciri khas,” ujarnya saat konferensi pers di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Sumsel, Sabtu (25/6/2011).
Dana pembuatan film ini sepenuhnya didukung pemerintah propinsi Sumatera Selatan di bawah kepemimpinan Gubernur H. Alex Noerdien. Di bawah bendera Putar Production yang pernah menggarap film ‘Kun Fayakun’ itu, sutradara yang juga pernah sukses membuat film ‘Ayat-ayat Cinta’ dan ‘Sang Pencerah’ tersebut mengaku cukup optimis dalam pembuatan film ‘Dapunta’.
“Kita ingin mengajak semua masyarakat yang ada di sini untuk terlibat, jadi kurang lebih banyaknya yang main hampir sama kayak film kolosal karena melibatkan banyak orang,” ungkapnya.
Meski menggarap film bertemakan sosial, suami dari artis Zaskia Adya Mecca itu tak ingin terlalu kaku dalam penyajiannya. Ia tetap akan membumbui film tersebut dengan unsur-unsur percintaan, komedi dan yang pasti tetap akan memberikan pesan sosial yang dikemas oleh tangan dinginnya.
‘Dapunta’ berkisah tentang seorang anak kecil asal daerah yang cukup terpencil, yatim (tak punya ayah) dan harus bekerja membantu ibunya berdagang rempah-rempah di sebuah pasar di desanya. Ia dilahirkan di pinggir sungai dan ingin mengabdikan diri kepada sungai tersebut meskipun ayahnya meninggal terseret arus sungai tersebut.
Ia berusaha menaklukan sungai tersebut dan bercita-cita untuk menjadi seorang atlet dayung. Namun sayang, sang ibu tak mengizinkan karena rasa traumatik suaminya meninggal tenggelam di sungai.
“Nah, akhirnya pada suatu titik ia diketemukan oleh seorang arsitek yang sedang membangun sarana dan prasarana pemerintahan di daerahnya yang juga menyukai dayung. Ia pun bergabung untuk mengikuti sebuah festival perahu bidar karena ingin membanggakan Palembang dengan memenangkan dayung tersebut,” jelasnya.
Mau tau bagaimana kisah ‘Dapunta’ itu difilmkan? Tunggu saja tanggal mainnya. Film ini rencananya akan tayang diseluruh bioskop se-Indonesia pada 1 November 2011 sebelum acara Sea Games 2011 di Sumatera Selatan digelar.
0 komentar:
Posting Komentar